Arief Minta Jembatan dan Stasiun

Bersama Menhub Cek Jalur Kereta Api Bandara

TANGERANG, SNOL—Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengajukan tiga permintaan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melaku­kan pengecekan proyek pem­bangunan jalur kereta api cepat Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (23/11). Arief me­minta pembangunan jembatan penyeberangan, penambahan stasiun serta perpanjangan jalur KA Bandara.

Rombongan Menhub berang­kat dari stasiun Sudirman Jakarta dan berhenti di stasiun Batuceper Kota Tangerang yang merupakan jalur lintasan dari kereta ban­dara. Di sana, Arief meminta ke­pada Menhub yang juga mantan Direktur Utama Angkasa Pura II untuk dapat memberikan fasilitas penunjang bagi para penumpang di stasiun Batuceper.

Dia menginginkan agar PT KAI membangun jembatan pe­nyeberangan sehingga warga bisa menyeberang dengan aman.

“Kami minta agar ada satu stasiun tamaban di Neglasari. Supaya warga kota Tangerang bisa naik dari sana. Dan kalau bisa pembangunannya diter­usin sampai wilayah Teluknaga dan Bojongrenget, biar nguran­gin beban macet di area sekitar bandara juga,”imbuhnya.

Rombongan melanjutkan pantauan untuk jalur kereta bandara dengan menggunakan kereta inspeksi menuju stasiun yang ada di wilayah bandara Soetta. Mereka kemudian bera­lih menggunakan skytrain untuk memonitor progres pembangu­nan yang tengah dilakukan un­tuk melengkapi moda transpor­tasi dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan proses uji coba kereta bandara akan dilakukan pada 25 November 2017. Pen­goperasiannya dari rute Stasiun Dukuh Atas Sudirman – Duri – Batuceper – Bandara Soetta. Dan mulai resmi beroperasi pada 1 Desember 2017.

“Kita resmikan pada awal De­sember. Sebenarnya tanggal 25 November sudah bisa operasi, tapi kita lebih save kalau diberi­kan kesempatan PT Railink un­tuk uji coba,” ujar Budi.

Ia menambahkan pengop­erasiannya nanti akan dibuat dengan waktu 30 menit. Dimu­lai dari Duku Atas, dan berhenti hanya sekali di Batuceper.

“Dengan harapan dari Batu­ceper ada warga Tangerang serta Tangerang Selatan juga yang naik kereta ke bandara,” ucapnya. Budi berharap pen­goperasian kerata bandara ini secara penuh dapat beroperasi pada 1 Januari 2018. Sebab pada Desember 2017 masih diberi­kan tarif murah yakni Rp30.000, nanti pada Januari 2018 diber­lakukan pembenahan tarif.

“Dengan adanya kereta ban­dara diharapkan 30 persen pen­umpang, orang yang menuju ke Bandara akan pindah menggu­nakan alat transportasi kereta. Kami yakin kereta bandara bisa digunakan oleh masyarakat, karena memang kereta api san­gat digemari warga untuk ber­pergian,” kata Budi

Sementara untuk fasilitasnya sendiri, lanjut Budi, kereta api Bandara ini langsung meng­hubungkan penumpang ke Ban­dara Soetta. “Fasilitas saya pikir yang membedakan adalah, ini sama-sama KRL, yang membe­dakan kereta bandara ini direct menuju Bandara, yang lain tidak direct,” ucapnya. Selanjutnya, penumpang Bandara dengan kereta api ini akan terhubung dengan Automated People Mov­er System (APMS) atau skytrain.

“Kereta ini langsung ke ujung dari pada bandara, di bandara ditampung dengan people mov­er. Jadi kalau seorang mau ke luar negeri pun, mereka bisa ke kereta bandara, turun, pindah ke people mover langsung ke terminal 3. Kalau transportasi lain kan perpindahannya belum maksimal,” tegas Budi. (gatot/jpg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.