Satelit News
  • HOME
  • BANTEN
  • TANGERANG-KOTA
  • TANGERANG-KABUPATEN
  • TANGERANG SELATAN
  • POLITIK
  • BIz&Econ
  • LAW&CRIME
  • DIDIK
  • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • JABODEBEK
  • SPORT
    • TOTAL FOOTBALL
  • INSPIRE
    • LIFE STYLE
    • ENTERTAINT
    • EVENT
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • XPRESI PELAJAR
    • PESTA PELAJAR
  • INDEX

Tamrin Tamagola, Serahkan ke Nurani Publik

Tamrin
Saturday, 29 June, 2013, 07:48   FOTO BERITA, LAW&CRIME, NASIONAL

Ogah Laporkan Munarman ke Polisi

JAKARTA,SNOL Sosiolog Tamrin Amal Tamagola kemarin pagi menjadi korban amarah Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman. Dalam siaran langsung sebuah tayangan diskusi tentang kekerasan menjelang Ramadan. Munarman menyiramkan secangkir teh ke muka Tamrin saat keduanya sedang berdebat tentang perlu tidaknya penertiban tempat hiburan selama Ramadan.

Dalam siaran langsung yang juga mengundang  Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar tersebut, Munarman terlihat spontan menyiramkan air ke arah Tamrin. Setelah insiden tersebut, TVOne memang langsung menghentikan siaran langsung. Namun, secara off air, Tamrin dan Munarman masih melanjutkan perdebatan hingga 15 menit. Meski bersitegang, tidak ada insiden lanjutan karena kru-kru TVOne sudah menengahi keduanya.

“Biarkan publik yang menilai dan beri hukuman sosial yang setimpal. Saya tidak mau melayani preman,” ujar Tamrin melalui akun Twitter @tamrintamagola. Tamrin yang dikonfirmasi melalui telepon membenarkan akun tersebut miliknya.

Alumni Universitas Essex ini memang tak beniat melaporkan Munarman ke polisi. Usai acara, dia langsung bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta. Dia beralasan kejadian tersebut ditayangkan secara langsung, bahkan di depan perwira tinggi polisi, sehingga dia tidak perlu melaporkan Munarman.

“Saya tidak perlu membalas. Kalau membalas sama saja saya dengan preman. Banyak orang menyarankan saya melapor untuk memberi pelajaran, tapi saya melihat tidak ada manfaatnya,” terang dia. “Saya serahkan ke nurani publik,” lanjut doktor sosiologi kelahiran Halmahera ini.

Bagi Tamrin, dakwah yang keras tidak akan menyelesaikan ketimpangan ekonomi yang disebutnya sebagai sumber maraknya kekerasan di Indonesia. Dakwah dengan kekerasan diyakininya merugikan orang yang berada dalam posisi lemah. “Mereka yang tidak berdaya akan merasa terancam,” tegas bapak satu putri ini. (noe/jpnn)

  • Berita Terkini

    • Kemenag Sarankan Atut Haji Tahun Depan
    • 8 Hal Yang Bikin Pasangan Makin Harmonis
    • PERSIS Tetapkan Idul Adha 15 Oktober
    • JK: Hakim Parpol Atau Karier Sama-sama Rawan Disuap
    • Unas SD Tetap Ditiadakan
    • Anggap Akil Mochtar Sudah Mati
    • Tiga Tahun Gadis Ini Disiksa Majikan
    • Ratu Atut Ada di Rumahnya
    • SBY Kejutkan Wartawan APEC yang Sedang Makan
    • Penyiram Air Keras di Bus Pernah Dua Kali Diamankan Polisi