Saiful Mujani Research & Consulting Diminta Tak Membodohi Masyarakat

JAKARTA,SNOL Kritik atas hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Minggu (3/2) semakin menguat. Setelah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, kritik yang sama disampaikan pentolan Partai Amanat Nasional (PAN).
Barisan partai berlambang matahari biru ini tidak percaya atas hasil survei SMRC yang menunjukkan elektabilitas partai pimpinan Hatta Rajasa itu hanya 1 persen.
“Itu mungkin penelitinya ngantuk atau waktu nulis malu-malu mau nulis PAN di angka 14 %,” ujar Ketua Umum Garda Muda Nasional (GMN), sayap PAN, Kuntum Khoiru Basya (Selasa, 5/2).
Kuntum menilai data tersebut terlalu dimanipulasi. Hal itu terjadi karena para surveyor lembaga tersebut ditengarai sudah tidak pakai akal sehat lagi.
“Kita semua tahu kalau survei-survei itu hasil bayaran tertentu. Kita fair saja. Dari mana mereka dapat dana untuk melakukan penelitian kalau tidak ada yang menyandang dananya,” ungkap Kuntum.
Kuntum menegaskan, PAN saat ini adalah partai besar. Anggotanya pun sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia dan dari beragam lapisan masyarakat. Terlebih, pada kepemimpinan Hatta Rajasa ini, ada banyak organisasi sayap yang dibangun.
“Kalau dulu PAN hanya mempunyai BM PAN dan PUAN. Kini setelah dipimpin Hatta Rajasa, sudah ada GMN, PARRA, PANDU, MATARA. Dan semua terstruktur dari pusat, wilayah hingga daerah-daerah terpencil,” ungkap Kuntum.
“Karena itu kita meminta agar para peneliti-peneliti tersebut tidak hanya sekadar mencari uang-uang receh lalu menafikan nilai-nilai dan norma-norma dari penelitian itu sendiri. Berdosa hukumnya membodohi masyarakat,” demikian Kuntum.
Sebelumnya, Anas Urbaningrum merasa aneh dengan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
“Terus terang saya membandingkan hasil-hasil survei dari berbagai lembaga yang kredibel. Hasil survei yang terakhir itu sedikit agak aneh,” kata Anas saat konferensi pers Seminar Nasional dan Pelantikan KAHMI di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (5/2).
Apa keanehan survei SMRC itu? Anas tidak mau menjelaskan. “Anda semua pasti tahu”.
Dalam survei itu, elektabilitas Partai Demokrat disebut 8 persen. Sementara, dalam survei yang sama, masyarakat cukup puas atas kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).(zul/rmol.co)