Pria Bertato Dibantai Pakai Cobek

SERPONG,SNOL Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Polres Tangsel Jumat (29/7), menggelar rekonstruksi pembunuhan pria bertato berinisial AS, yang dibuang di kebon pisang di kawasan Serpong beberapa waktu lalu. Dalam reka ulang itu terdapat 83 adegan yang diperagakan mulai dikontrakan sampai membuang mayat korban.

Rekonstruksi diawali di rumah kontrakan pelaku di Kampung Maruga RT.04/09 Kelurahan Ciater Kecamatan Serpong. Tampak puluhan warga memadati lokasi untuk menyaksikan rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan di kamar kontrakan nomor 5 tersebut.

Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan mengatakan, rekonstruksi digelar dengan didukung penuh dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Rekonstruksi ini untuk melengkapi data dan fakta baru di lapangan yang akan disesuaikan dengan keterangan pelaku dan saksi.

“Dengan Rekonstruksi kami mendapat gambaran mulai perencanaan pelaku, tindakan kemudian tindakan lainnya yang akan disamakan dengan keterangan saksi. Rekonstruksi juga bagian dari alat bukti untuk menyakinkan bagi hakim di persidangan nanti,” ujar Ayi.

Terdapat total 83 adegan dari 5 tempat, yakni kontrakan pelaku, tempat membuang mayat di jalur kebon pisang Kelurahan Lengkong Wetan, lalu tempat membuang barang bukti berupa handphone, palu dan helem di Kampung Pondok Sentul Kelurahan Ciater, lalu lokasi membuang barang bukti berupa sepeda motor korban di gang masjid Jalan Palapa Parung Benying Kelurahan Serua, dan diakhiri di lokasi penangkapan di RT 06/10 Kampung Pondok Sentul Ciater.

“Diketahui korban tewas karena hantaman benda keras berupa palu dan cobek, lalu diikat dan dibungkus untuk dibuang dan dibakar di lokasi pembuangan,” ucapnya.

Dijelaskan Ayi, Motif yang dilakukan oleh pelaku dalam rekonstruksi itu adalah karena hutang piutang. Terkait salah satu pelaku yang masih di bawah umur pihaknya akan menggunakan Undang-Undang perlindungan anak, dengan masa penahanan yang lebih singkat.

“Berdasarkan keterangan pelaku, P tidak pernah sekolah dan sudah lama ikut dengan pelaku PU yang bekerja serabutan. Di antaranya sebagai tukang servis AC,” ungkapnya.

Salah seorang warga sekitar, Sartinah (54), yang merupakan tetangga kontrakan pelaku, mengaku tidak banyak mengetahui asal-usul penghuni kamar kontrakan yang dijadikan tempat pembunuhan AS oleh PU dan P. “Katanya sih baru sekitar seminggu disini, tetangga yang lain juga tidak mengenal penghuni baru itu,” ujarnya.

Menurut informasi yang diketahuinya, kamar kontrakan yang berada di pojokan itu diisi oleh sekitar 4 orang pemuda. “Ada empat orang yang tinggal disitu, tapi saya baru sesekali melihat penghuninya keluar-masuk, itupun kalau keluar mereka bawa motor langsung ngebut saja, tanpa permisi,” jelas penghuni yang juga berjualan dikon-trakannya itu.

Sebelumnya diketahui, masyarakat digegerkan dengan penemuan mayat pria bertato yang ditemukan di RT.02/08 Kampung Ciater 2, Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Selasa (26/7) pukul 08.00 Wib. Tak berselang lama polisi berhasil meringkus dua pelaku pembunuhan itu pada Rabu (27/7). Pelaku tega mem-bunuh korban dengan alasan adanya permasalahan hutang piutang diantara keduanya. (catur/jarkasih/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.