Honorer UIN Tipu Calon Mahasiswa Kedokteran

BINTARO, SNOL Tindakan SY, pegawai honorer Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Kota Tangsel, cukup berani. Dia memperdayai calon mahasiswa kedokteran dengan mengaku sebagai Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru.

SY menjanjikan korban dapat menjadi mahasiswa kedokteran di kampus tersebut tanpa harus ikut seleksi. Dia ditangkap ketika sedang bekerja di kampus satu UIN.

SY disangkakan telah melakukan penipuan dokumen dengan memalsukan surat beserta tanda tangan Prof Dada Rosyada, Rektor UIN Syarif Hidayatullah. Surat yang dipalsukan menyatakan korban telah lulus.

Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Ahmad Alexander Yurikho mengatakan penangkapan terhadap pelaku dilakukan setelah ada laporan dari orang tua korban bernama Somari Sag (58), warga Perum Kedaung Residence Pamulang Kecamatan Pamulang.

Orangtua korban merasa curiga dengan janji manis SY yang akan membantu meloloskan anaknya masuk jurusan favorit itu. “Surat keputusan rektor dibuat pelaku seolah-olah korban telah diterima di kampus itu,” ujarnya.

Dalam aksinya, korban dimintai dana sebesar Rp210 juta. Namun korban baru membayar senilai Rp60 juta. Karena tidak kunjung mendapatkan kabar, korban melaporkan kepada Polres Tangsel.

Polisi menduga ada korban lain yang menjadi korban penipuan pelaku. Pihaknya mengimbau masyarakat yang merasa dirugikan agar dapat melaporkan kepada kepolisian.

Wakapolres Tangsel Kompol Bachtiar Alphonso mengatakan modus yang dilakukan pelaku adalah mencari korban dan mengiming-imingi calon mahasiswa dapat masuk ke Fakultas Kedokteran dengan jalur khusus.

“Disini yang dijual kepada korban hanya kedokteran mungkin karena lebih mudah melakukan penipuannya,”ujar Alphonso. “Polisi mengamankan barang bukti sebuah surat keputusan bertanda tangan Rektor yang dipalsukan serta satu buah stempel berlogo kampus UIN. Pelaku dijerat dengan Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun penjara,” imbuhnya.

SY mengaku sudah bekerja sejak tahun 2009 sebagai honorer dan beraksi seorang diri untuk melakukan penipuan tersebut. Korban baru satu orang yang sudah dikenal dekat.

Dia mengaku uang yang diterima sudah digunakan untuk membayar utang. “Baru sekali ini. Stempelnya bikin sendiri di tukang stempel,” ungkapnya. (catur/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.