Takut Jadi Temuan BPK, Pembahasan Reses DPRD Kab Tangerang Tak Beres-beres

TIGARAKSA,SNOL Pembahasan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang berjalan alot. Padahal, reses kedua bulan September lalu batal digelar gara-gara tidak ada kesepakatan.

Kini reses ketiga pun terancam molor. Penyebabnya, karena wakil rakyat takut kegiatan tersebut menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akibat sering over budget alias kelebihan anggaran dari ketentuan petunjuk teknis dan pelaksanaan atau Juklak dan Juknis reses.

Hal itu diungkapkan Barhum, selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang. “Karena ketika di lapangan dan bertemu masyarakat, banyak yang harus di keluarkan. Padahal, hal tersebut tidak diatur dalam Juklak dan Juknis. Tentunya hal ini akan menjadi permasalahan dalam pelaporan kedepannya saat ditemukan oleh BPK,” katanya saat dihubungi Satelit News, kemarin.

Barhum berharap pengaturan terhadap teknis pelaksanaan tidak perlu secara ketat, sehingga dalam menemukan hal-hal di luar petunjuk teknis seperti overbudget tidak menjadi sebuah masalah.

“Karena kenyataan tentu sangat berbeda dengan yang diatur dalam jutlak jutlis, harusnya pemerintah memberikan sedikit kebebasan dalam mengalokasikan anggaran reses yang tersedia,” tegasnya.

Ahmad Supriadi, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tangerang pun mengakui pembahasan teknis pelakasanaan reses DPRD Kabupaten tangerang berjalan alot.

“Pembahasan terhadap jadwal reses memang masih berlangsung. Sampai sekarang masih belum terjadi kesepakatan di antara para anggota terkait jadwal dan teknis pelaksanaan reses DPRD Kabupaten Tangerang pada akhir tahun ini,” kata dia.

Supriadi melanjutkan, hal ini akan membuat jadwal pelaksanaan reses molor karena para anggota masih belum menemukan formula yang tepat. Padahal pelaksanaan reses berlangsung pada bulan ini.

“Karena banyak hal yang perlu dibahas para anggota terkait nantinya pertanggungjawaban dari reses ini. Jangan sampai ketika pembahasan teknis belum jelas terjadi kesalahan dalam pelaporan hasil reses oleh para anggota,” katanya.

Supriadi berharap reses yang rencananya digelar bulan ini dapat menjadi ajang menyerap aspirasi dari masyarakat. Nantinya aspirasi itu akan menjadi salah satu usulan pembangunan di Kabupaten Tangerang.

“Harapannya masyarakat dapat merasakan memiliki perwakilan yang menyampaikan pendapat mereka dalam pelaksanaan pembangunan,” pungkasnya. (sayuti/aditya/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.