Pembangunan Laboratorium Kimia Masih Rencana

SERANG,SNOL– Gedung laboratorium kimia yang direncanakan Pemprov Banten, belum bisa dipastikan kapan mulai dibangun. Recananya, untuk membangun sarana tersebut, Pemprov menganggarkan Rp 10 miliar. Pada Kamis (21/5) siang, Plt Gubernur Banten Rano Karno dengan Sekda Kurdi Matin, menyambangi kantor Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) di KP3B, Curug, Kota Serang, untuk mengetahui dan meninjau langsung sejauh mana persiapan pembangunan gedung itu.

Kepala BLHD Banten, M Natsir mengungkapkan, Plt Gubernur meminta pembangunan laboratorim kimia itu dilakukan dengan hati-hati. Selain harus mempertimbangkan keselamatan seluruh pegawai, mengingat bangunan itu berada di dalam perkantoran, juga jangan sampai bermasalah dengan hukum di kemudian hari.

“Pak Plt Gubernur dan Pak Sekda mengingatkan agar kami tidak main-main dalam proses penggunaan anggaran Rp 10 Miliar itu. Rencana pembangunannya dilakukan tahun ini, tapi kami belum tahu tepatnya kapan karena masih harus menunggu Dinas Pemuda dan Olahraga pindah dari gedung kami,” kata Natsir, Kamis (21/5).

Laboratorim kimia BLHD Banten ini berfungsi untuk melakukan pengawasan dan aktivitas industri agar tidak merusak lingkungan dan biota laut. Mengingat, banyak industri berdiri di sepanjang laut Ciwandan, dan Pulo Merak Kota Cilegon.

“Laboratorium lingkungan kimia, di dalamnya untuk tes kimia. Untuk uji coba sungai, produk, lingkungan, sampai menjaga kualitas udara. Pencemaran udara sangat dimungkinkan terjadi pada industri dengan cerobong asapnya,” tambahnya.

Ditanya soal personil yang akan bertugas di lab tersebut, Natsir enggan memberikan penjelasan. “Kalau soal itu, tanya saja ke Pak Sekban yah,” tandasnya singkat.

Dibagian lain, Kepala UPT Laboratorium Lingkungan BLHD Banten, Mahdani mengaku, sejak ia dilantik bersama tiga pejabat eselon IV lainnya pada 3 Februari lalu, diantaranya Kasi Mutu (Nurmala), Kasi Teknis (Vita), dan Kasubag TU (Rubal Falah), belum melakukan kegiatan pengecekan pencemaran oleh industri.

“Pada UPT kami belum ada anggarannya. Paling kegiatan saya bersama dengan tiga orang pejabat eselon IV dan satu staf, hanya menyusun panduan-panduan dan koordinasi dengan kabupaten/kota,” pungkasnya.

Pihaknya mengaku dapat bekerja secara maksimal jika sudah ada laboratorim dan anggaran tersendiri. “Kami belum tahu, kapan Lab itu dibangun. Anggaran untuk penyediaan Lab sudah ada Rp 10 miliar, dan itu untuk pembelian alat-alat laboratorium, setting ruangan, dan meubeuler. Tapi nunggu Dispora pindah dulu,” paparnya.

Kepala BKD Banten, Cepi Safrul Alam menegaskan, mengacu pada aturan bahwa pengisian jabatan pada UPT Laboratorium Lingkungan BLHD tidak salah. “Tidak masalah, pengisian dulu baru dibuatkan tempatnya. Jabatan di UPT Laboratorium Lingkungan itu berdasarkan usulan dari SKPD,” tandasnya. (metty/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.