Duh!… Serapan Anggaran Baru 27 Persen

SERPONG, SNOL– Miris. Memasuki pertengahan tahun, serapan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Tangsel baru mencapai 27 persen saja. Fakta memprihatinkan tersebut terungkap pada saat Rapat Pimpinan (Rapim) di Hotel Grand Zuri BSD, Kecamatan Serpong, Senin (25/5).

Hal ini diketahui dari rapat pimpinan di Hotel Grand Zuri, Serpong, Kota Tangsel, Senin (25/5). Rapat yang dihadiri seluruh kepala SKPD dan Muspida itu, membahas progres kegiatan yang dilakukan pemerintahan selama enam bulan terakhir.

Diungkap[kan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, pada awal penganggaran, seluruh jajarannya sepakat untuk menargetkan serapan hingga 40 persen, hingga triwulan kedua. Tapi faktanya, sampai Mei ini, serapan belum seideal yang ditargetkan.

“Sampai hari ini, realisasi fisik dan keuangan baru mencapai 27 persen dari target 40 persen,” katanya, usai memimpin rapat. Benyamin juga tak mengelak jika kinerja jajarannya di tahun ini belum sebaik yang diinginkan.

Menurutnya, apa yang menjadi idaman mereka tahun sebelumnya belum benar-benar bisa teraplikasikan tahun ini. “Belum bagus memang. Hampir sama dengan tahun lalu. Antara target dan realisasinya masih terjadi deviasi antara 15 persen sampai 17 persen,” ujarnya.

Selain mengetahui tingkat kinerja dari SKPD yang tergambar dalam serapan anggaran, Benyamin juga menyatakan, hasil evaluasi ini juga menemukan persoalan yang menyebabkan kinerja jajarannya lemah. Salah satunya adalah, faktor eksternal.

Yakni, kontraktor yang belum menyerap anggaran pembangunan, meski sejatinya, kinerja pemerintah sudah beranjak karena proyek sudah dilelang. “Persoalannya, dari 94 kegiatan yang sudah dilelang dan sudah kontrak, belum dipakai uangnya. Kontraktor sudah menandatangani kontrak, tapi mereka lebih memilih menggunakan uang dari pinjaman bank daripada memakai atau mengambil uang muka dari pemda,” keluh Benyamin.

Lepas dari itu, pria berkacamata ini pun meminta, seluruh jajarannya mengencangkan kinerja. Tak boleh ada SKPD yang berleha-leha, sehingga apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya bisa diselesaikan sesuai target waktu yang disiapkan.

“Sekarang memang belum terserap sesuai target. Tapi kita tekankan, Desember semua kegiatan harus beres,” ujarnya. Untuk itu, kesimpulan dari kegiatan ini meminta SKPD untuk teliti dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan.

Untuk kegiatan teknis yang berhubungan dengan lelang proyek, secara khusus diminta untuk mencairkan komunikasi antara ULP dan PPTK setiap SKPD. Supaya, ketika ada masalah pada proses lelang, bisa segera diselesaikan dan tak memakan banyak waktu di proses ini.

“Komunikasi antara ULP dan PPTK harus ditingkatkan. Sehingga, kalau ada kekurangan berkas lelang, atau kendala lain di proses lelang bisa cepat diselesaikan. Gak boleh menunggu, dua-duanya harus aktif,” pungkasnya. (pramita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.