Sepekan, Pendaftar Calon Dirut RSUD Nihil

SERANG,SNOL--Sepekan sudah pendaftaran open bidding atau seleksi terbuka direktur utama RSUD Banten dibuka. Ironisnya, belum ada satupun pejabat yang mendaftarkan diri.

Begitupula dengan pendaftaran seleksi calon Staf Ahli Gubernur. Meski demikian, masih ada waktu sekitar 14 hari lagi sampai pendaftaran ditutup. “Sampai siang ini (kemarin-red) belum ada satupun yang mendaftar, baik untuk dirut RSUD Provinsi maupun jabatan staf ahli bidang pembangunan. Mungkin karena waktu pendaftarannya masih panjang sampai 10 Juni,” kata anggota Panitia Seleksi (Pansel), Cepi Safrul Alam, ditemui di ruang kerjanya Rabu (27/5).
Dia berkilah, sepinya pendaftar di pekan pertama ini bukan berarti dua jabatan tersebut tidak diminati melainkan karena masih memantau siapa saja pejabat lainnya yang akan mendaftar. Ia optimis posisi itu banyak diminati karena sudah banyak pejabat yang konsultasi mengenai seleksi terbuka tersebut.
“Bukan berarti tidak berminat. Saya yakin banyak peminatnya. Buktinya banyak pejabat yang tanya-tanya, konsultasi. Dari kabupaten/kota juga ada. Mungkin mereka masih lihat-lihat dulu kira-kira siapa yang mendaftar. Dokter juga banyak yang mau, beberapa orang datang (konsultasi). Rata-rata menanyakan apa yang akan diseleksi,” kata mantan Kadishubkominfo Banten ini.
Pada seleksi ini tidak ada persyaratan calon pendaftar untuk melampirkan surat izin dari pimpinan. Meski demikian, ada kemungkinan bagi para dokter yang berminat menjadi Dirut RSUD Banten tidak dibolehkan pimpinannya.
“Banyak dokter yang sudah siap. Beberapa orang datang ‘mengaku’ siap namun kembali lagi, harus sesuai dengan Permenkes tentang pimpinan atau direktur sebuah rumah sakit. Kemudian, berani enggak untuk maju. Apakah boleh diizinkan pimpinannya. Bisa saja dokternya mau, tetapi karena dinilai pimpinannya bagus kinerjanya di rumah sakit A misalnya, itu kan bisa dipertahankan,” tuturnya.
Dalam seleksi kali ini juga tidak ada aturan minimal peserta dan perpanjangan waktu pendaftaran. Jadi, meski peserta sebanyak dua orang tetap dilakukan tahapan seleksi. “Tidak ada minimal perseta, berapapun jalan. Akan tetapi paling tidak tiga orang lah untuk perbandingan,” katanya.
Target dua jabatan tersebut terisi pada Agustus 2015. “Jabatan ini harus segera diisi. Mudah-mudahan di Agustus sudah ada,” ucapnya.
Ia mengklaim, Banten menjadi contoh open bidding untuk seleksi staf ahli gubernur. Sebab, di Banten fungsi staf ahli betul-betul difungsikan secara aturan.
Proses pendaftaran sampai dengan hasilnya telah mendapatkan perestujuan dari Komisi ASN di Jakarta. “Kami di Pansel sudah membuat jadwalnya, termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pendaftar,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekda Banten, Kurdi Matin yang juga Ketua Pansel Seleksi Jabatan Direktur RSUD dan SAG menargetkan pada tangal 14 Agustus akan ditetapkan siapa pegawai yang tepat dan sesuai untuk mengisi diduajabatan tersebut. “Kita harapkan hasilnya maksimal. 14  Agustus sudah ditetapkan, 18 Agustus kita sampaikan ke Komisi ASN,” ujarnya.
Menurutnya, persyaratan yang paling mendasar adalah seluruh pendaftar  akan ditelusuri latar belakang kariernya, dan harus melaporkan  kekayaan yang dimilikinya. Jika hal tersebut ada kejanggalan, bisa saja akan digugurkan.
“Kami akan telusuri track recordnya. Kalau ternyata ada pendaftar pernah cacat dikepagawaian karena kedisiplinannya maka tidak lolos ketahap berikutnya. Kami ingin menempatkan pejabat selain sesuai dengan kompetensinya, juga memiliki moral baik, tidak ada cacat. Ini sangat penting sekali,” ungkap Kurdi. (metty/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.