Karya Akademisi Harus Diimplementasikan

Perguruan Tinggi Raharja Gelar Seminar Multi Disiplin Ilmu

TANGERANG, SNOL—Sumbangsih pe­mikiran para akademisi diharapkan benar-benar memberi kontribusi nyata dalam membangun daerah. Terlebih dengan era yang sekarang ini di nama kemajuan teknologi su­dah tidak bisa dibendung lagi, maka bisa dipastikan bukan hanya dam­pak positif yang rasakan, melainkan memiliki imbas negatif. Karenanya, dampak negatif ini harus mampu dicegah lewat buah pikiran dan karya para kaum intelektual.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman usai membuka kegiatan, Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu (SNMDI) di Kampus Pergu­ruan Tinggi Raharja, Jalan Jenderal Sudirman, Babakan, Kecamatan/Kota Tangerang, Sabtu (25/11) pagi. Seminar ini dihadiri kurang lebih 100 orang yang mewakili 15 perguruan tinggi dari berbagai wilayah di Indo­nesia.

Menurut Abduh, pemikiran para akademisi khususnya yang hadir dalam acara tersebut harus bisa di­implementasikan dan tidak hanya menjadi kertas kerja semata. “Meng­hadapi kemajuan teknologi itu ada dampak, nah kita pun berharap dampaknya itu dapat mereka pikir­kan,” ujar Abduh. Selain itu, ia pun mengapresisasi Perguruan Tinggi Raharja yang mampu menghadirkan para akademisi yang ahli di bidang­nya masing-masing.

“Apalagi ini dihadiri oleh banyak sekali profesor serta pemakalah,”ujarnya.

Menurut Abduh, pada dasarnya pemerintah daerah terbuka akan ha­sil rekomendasi penelitian dari aka­demisi. “Kami sangat siap untuk itu, apalagi lompatan teknologi oleh Wa­likota demikian pesat. Nah, itukan mau tidak mau harus dilaksanakan kalau kita tidak mau tertinggal den­gan daerah lain, tapi kita juga harus paham bahwa media sosial itu ada ekses negatifnya” ujarnya. Untuk itu, dari pertemuan tersebut, ekses nega­tif tersebut dapat dieliminasi.

Direktur Perguruan Tinggi Raha­rja, Po Abas Sunarya menjelaskan, adalah suatu kehormatan buat Per­guruan Tinggi Raharja karena su­dah didatangi oleh akademisi yang memiliki reputasi. Ditambahkan­nya, sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Banten, Perguruan Tinggi Raharja selama ini sudah ikut berkontribusi terhadap dunia pen­didikan. Terlebih dengan hanya ada dua perguruan tinggi negeri, maka rakyat Banten yang tertampung di kedua perguruan tinggi milik pemer­intah tersebut tidak lebih dari 10-15 persen penduduk Banten saja.

“Maka dengan banyak belajar, dan berkumpul di berbagai paguyuban, alhamdullilah akhirnya kita pun bisa berkompetisi,” ucapnya. (made/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.