Profesional Itu Jiwa, Bukan Tuntutan

TANGERANG, SNOL Minimnya tingkat kesejahteraan wartawan khususnya di daerah seolah berbanding terbalik tuntutan kerja mereka yang menuntut kesiapan mereka selama 24 jam. Perusahaan kadang lupa, kalau para wartawannya adalah manusia biasa yang memiliki kebutuhan, sebagaimana para pekerja lainnya.
Realita menimbulkan keprihatinan di kalangan wartawan, khususnya Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banten. Mereka menuntut perusahaan agar bisa memberikan jaminan dan mampu mensejahterakan para wartawannya.
Hal itu terungkap dalam seminar bertema “Dituntut Profesional, Jurnalis Minim Jaminan Perlindungan” di Auditorium Kampus Universitas Islam Syekh Yusuf  (UNIS),  Tangerang, Cikokol, kemarin (6/11). Namun hal tersebut buru-buru dibantah oleh Tommy Suryapratomo, Direktur Pemberitaan Metro TV. Menurutnya, antara profesionalisme dan jaminan perlindungan adalah dua hal yang harus dipisahkan.
Baginya, setiap jurnalis harus memiliki jiwa profesionalisme tanpa harus melihat jaminan perlindungan. Menangkap dengan cepat dan benar suatu peristiwa untuk dipublikasikan kepada masyarakat dan harus mengoptimalkan suatu berita ketika karyanya jadi pembicaraan masyarakat dan membuat cerdas masyarakat, itulah tugas utama wartawan.
“Jurnalis itu bukan mencari jabatan tetapi hasil karya pemberitaannya bisa membuat masyarakat lebih cerdas. Jadi profesionalisme itu jiwa bukan tuntutan,” ujarnya dalam kesempatan diskusi tersebut. Meski demikian, Tommy juga tetap memberikan apresiasi luar biasa kepada para wartawan daerah yang sudah ikut mengcover pemberitaan di sejumlah wilayah yang ada saat ini.
“Peran kontributor atau responden memang sangatlah berarti. Tanpa mereka, sebuah media massa tidak akan memiliki jangkauan seluas itu. Jadi mereka patut kita berikan apresiasi. Dan soal kesejahteraan, silahkan kepada IJTI untuk juga mengawal dan membawanya ke meja para pimpinan perusahaan. Agar mereka juga tahu jika ada komitmen yang harus dipenuhi kepada para wartawannya. Termasuk yang di daerah,” imbaunya.
Sementara Ketua IJTI Banten, Wibowo Sangkala berharap dengan adanya seminar tersebut akan mampu menggugah pemilik modal yakni perusahaan TV untuk memberikan jaminan perlindungan terutama kesehatan, keamanan dan kesejahteraan bagi para jurnalis di lapangan. “Semoga dengan adanya seminar ini perusahaan TV memberikan jaminan keselamatan bagi jurnalisnya,”terangnya.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Plt Walikota Tangerang Arief R Wismansyah yang juga sekaligus menutup acara. Menurutnya, pemerintah juga perlu melihat dan terlibat soal kesejahteraan para wartawan, khususnya yang ada di daerah Kota Tangerang. “Kesejahteraan wartawan juga perlu kami perhitungkan. Dan saya sebagai Plt Walikota sangat mengapresiasi adanya gagasan kritikan seperti ini,” harapnya. (kiki/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.