Jokowi Tak Bisa Santai di Banten

KOTA SERANG, SNOL–Pengamat poli­tik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai calon pres­iden nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi) butuh kerja keras untuk bisa memenangi perolehan suara di Banten pada pilpres 2019. Sebab, Banten masih menjadi lumbung su­ara bagi rivalnya, calon presiden no­mor urut 2 Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, dalam kunjun­gannya ke Banten beberapa waktu lalu Jokowi mengungkapkan ber­dasarkan survei yang diterimanya, di Banten dia masih kalah dari Prabowo. Selisih keduanya berjarak hingga sembilan persen. “Pertama, pada pilpres 2014 Banten meru­pakan salah satu basis pendukung Prabowo. Banten salah satu provinsi di mana prabowo menang. Dengan demikian masih banyak pendukung prabowo yang nampaknya belum mengubah pilihannya,” ujarnya.

Pemegang gelar profesor riset itu menjelaskan, masih terdapat be­berapa pekerjaan rumah yang ha­rus mulai ditangkis jika memang Jokowi ingin merebut basis massa di Banten. Dari pengamatannya, salah satu alasan mengapa Jokowi masih kalah juga di Banten adalah adanya isu-isu negatif yang menyerangnya. “Isu-isu negatif yang menyudutkan Jokowi cenderung masih kuat dan belum mampu tim Jokowi meya­kinkan dan meng-counter tentang isu-si negatif tersebut,” katanya.

Kemudian juga, kata dia, ma­syarakat Banten nampaknya belum semua mengetahui jika pendamp­ing Jokowi, yaitu KH Ma’ruf Amin adalah putra Banten. “Mesin par­tai dan relawan bisa jadi belum mengerjakan kerja-kerja politik yang massif, sistematis dan terukur. Jangan-jangan parpol pendukung tidak maksimal kerja politiknya. Lebih mengutamakan partainya dan dirinya sebagai caleg DRPD dari pada mengampanyekan capres dan cawapresnya,” ungkapnya.

Lili meyakini, jika mesin partai bekerja dengan baik maka sedikit banyak akan bisa memengaruhi hasil survei selanjutnya. “Agar ber­pengaruh maksimal maka kunjun­gan-kunjungan (kandidat) harus ditindaklanjuti kerja-kerja politik oleh parpol dan relawan. Kalau han­ya seremonial saja tidak akan ber­pengaruh,” tuturnya.

Sementara, pengamat politik dari Untirta Suwaib Amiruddin mengatakan, munculnya sosok KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres pendamping Jokowi tak bisa men­jadi garansi perolehan suara yang signifikan di Banten. Sebab sang rival, Prabowo Subianto masih me­miliki basis massa yang kuat. “Tak seinstan itu. Saya kira memang ka­lau bicara militansi politik saat ini, secara sosiologis masyarakat lebih cenderung mengarahkan kepada figur yang sering tampil di publik. Yang betul-betul memiliki kemam­puan dan kapasitas,” ujarnya. (den­ny/made)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.